LIMAPAGI – Koordinator Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengimbau warga Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menghindari lereng setelah gempa terjadi pada Minggu, 21 Februari 2021.
Daryono mengatakan kondisi lereng tidak stabil ketika terjadi guncangan sehingga warga diharapkan segera meninggalkan lokasi tersebut. Hal itu dikatakan Daryono lewat akun Twitternya, @DaryonoBMKG.
“Kalau sudah seperti ini maka wajib ditinggalkan karena lereng sudah tidak stabil tinggal menunggu pemicunya hujan deras atau guncangan gempa,” kata Daryono melalui akun Twitternya, Senin 22 Februari 2021.
Ia menambahkan, lereng yang curam juga berpotensi besar menyebabkan longsor mengingat cuaca saat ini sedang ekstrem. “Guncangan gempa pada lereng curam yang jenuh air akan menambah ketidakstabilan slope sehingga rawan terjadi longsoran,” ujar dia.
Diketahui, gempa berkekuatan Magnitude 4,6 menguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu, 21 Februari 2021 pukul 21.56 WIB.
Lindu tersebut dirasakan di wilayah Cigaru, Pangandaran, Garut Selatan, Cikajang, Cianjur Selatan, Pangalengan, Kota Sukabumi, Cipamingkis, Jampang, Sagaranten, Cisompet, Sindangbarang, Pamengpeuk, Bungbulang, hingga Ciwidey.
Hingga saat ini belum terdapat laporan terkait kerusakan bangunan serta dampak dari gempabumi tersebut. BMKG mengatakan belum ada aktivitas yang menunjukkan gempa susulan. Namun BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang.
Discussion about this post