LIMAPAGI – Tak sia-sia rasanya Inter Milan melepas semua kompetisi selain Serie A. Kini Inter nyaman seorang diri sebagai capolista musim 2020-2021.
Inter memenangi Derby della Madonnina. Kemenangan kali ini terasa spesial, karena La Beneamata tidak sekadar menguasai Kota Milan.
Skuat asuhan Antonio Conte menjadi capolista Serie A dengan nilai 53. Inter unggul empat poin dari Milan di peringkat kedua.
Kemenangan 3-0 atas Milan seolah mempertegas status I Nerazzurri sebagai tim terbaik Serie A saat ini. Il Diavolo Rosso yang sempat lama di puncak saja tak berkutik.
Inter tak butuh waktu lama untuk unggul. Gawang Gianluigi Donnarumma sudah kebobolan ketika pertandingan baru berjalan lima menit.
Berawal dari operan Romelu Lukaku, sontekan Lautaro Martinez melesat ke gawang Donnarumma. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Inter menggandakan kedudukan pada menit ke-57. Kali ini Ivan Perisic mengarsiteki gol yang tercatat atas nama Martinez tersebut.
Perisic kembali mencatatkan assist ketika pertandingan memasuki menit ke-66. Namun, kini Lukaku yang menjadi penyelesai umpan.
Inter Milan Masih Malu
Setelah pertandingan, Conte memuji skuat asuhannya. Pada saat yang sama, eks pelatih timnas Italia itu juga memuji Milan.
“Para pemain Inter pantas mendapat pujian. Mereka adalah tokoh utama di atas lapangan. Pada pertandingan ini banyak tekanan karena derby,” kata Conte.
“Milan dan (Stefano) Pioli pantas mendapat pujian. Saya ingin mempersembahkan kemenangan untuk fans, mereka memberi kami tanggung jawab,” imbuhnya.
Pada saat yang sama, Conte masih malu-malu mengakui Inter mengincar Scudetto. Namun, dia mengaku kalau kemenangan atas Milan menaikkan kepercayaan pemain La Beneamata.
“Saya takut pada dua laga selanjutnya melawan Genoa dan Parma. Dua pertandingan tersebut bakal memberi gambaran target kami,” ujar Conte.
“Kepercayaan diri tim meningkat ketika Anda mengalahkan rival. Kemenangan atas Milan membuktikan Inter sudah lebih baik dan kami harus menjaga konsistensi,” tambahnya.
Inter Milan sendiri sudah tersingkir dari ajang selain Serie A. Samir Handanovic dan kawan-kawan gugur di Coppa Italia setelah gagal di Liga Champions.
Discussion about this post