LIMAPAGI – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim berhasil mengendalikan banjir Ibu Kota sesuai periode yang ditargetkan. Banjir sejak Jumat, 19 Februari 2021 berhasil reda pada Senin 21 Februari 2021.
Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa hanya memerlukan waktu tak lebih dalam periode maksimal 1 hari dalam mengantisipasi banjir Jakarta. Hal ini sangat berbeda dengan penanganan banjir di beberapa titik Pulau Jawa yang dianggap membutuhkan waktu lebih lama.
” Menurut BMKG ada Curah hujan tinggi Sabtu -Mingu Februari kemarin mencapai 226 milimeter/perhari. Berkat jajaran semua pihak TNI Polri, ormas kita mengandalikan banjir tidak sampai 6 jam atau satu hari, seperti di beberapa titik Pulau jawa yang banjir berminggu-minggu,” jelas Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 23 Februari 2021
Riza juga menyampaikan bahwa, sudah merealisasikan sejumlah penanganan seperti program normalisasi dan naturalisasi sungai serta membangun sumur resapan.
“Program-progaram yang sudah dilaksanakan dan terus dilaksakan seperti normalisasi, naturalisasi, sumur resapan dan peningkatan pompa air,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra itu menyebut, selain upaya tersebut, Pemprov DKI Jakarta juga meningkatkan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) selama setahun terakhir.
Riza melanjutkan, pihaknya juga telah berupaya meningkatkan daya tampung air dengan gerebek lumpur termasuk pengurukan sedimetasi yang sudah meninggi.
Dalam pengerjaannya, tak kurang sebanyak 257 excavator telah dikerahkan termasuk menurunkan 495 unit amfibi. Para pekerja juga melakukan pengerjaannya selama hampir 24 jam sehari.
“Petugas kami di hujan ekstrem ini hampir 24 jam bekerja dan bersiaga,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf menyampaikan bahwa Pemrov DKI Jakarta merencanakan bakal membangun sebanyak 300 ribu sumur resapan lagi pada tahun 2021.
Ia mengatakan, dalam merealisasikan program tersebut sudah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021, dengan total anggaran mencapai Rp400 miliar.
“Tahun 2021 sampai 2022 rencana kami 300 ribu titik dengan anggaran Rp400 miliar yang akan kami mulai di tahun ini,” katanya di Jakarta, Senin, 22 Februari 2021.
Ia menuturkan bahwa drainase vertikal itu nantinya yang pertama akan dibuat di lahan-lahan milik Pemprov DKI, seperti di kantor-kantor pemerintahan, puskesmas, sekolah, dan di sejumlah taman.
“Kalau di taman kita bisa buat lebih lebar. Lalu, di badan jalan, di pinggir jalan itu, di separator itu kami bisa buat yang lebih luas juga,” kata Junaini.***
Discussion about this post