LIMAPAGI – Badan Nasional Penanggulanga Bencana (BNPB) melaporkan telah terjadi 567 bencana di Indonesia sepanjang 1 Januari hingga 23 Februari 2021.
567 bencana tersebut terdiri dari gempa bumi, gunung merapi, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kekeringan, banjir, tanah longsor, puting beliung, dan gelombang pasang dan abrasi.
Dalam laporannya BNPB menyebutkan gempa bumi terjadi sebanyak 11 kali, kemudian 31 kasus karhutla, 1 kasus kekeringan, 288 laporan banjir, 113 laporan tanah longsor, 114 puting beliung, dan 9 laporan terkait terjadinya gelombang pasang dan abrasi.
Banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung menjadi bencama paling banyak terjadi mengingat dalam periode Januari-Februari 2021 Indonesia masuk dalam musim penghujan.
Sesuai dengan prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG terkait peringatan dini bencana akibat cuaca buruk. Masyarakat diminta untuk selalu waspada terjadinya bencana.
“Indonesia masih memasuki musim penghujan hinggal awal Maret 2021 mendatang, diharapkan masyarakat untuk selalu waspada terjadinya , banjir, hingga tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi,” ujar Dwikorita, Kepala BMKG.
Selain banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, jumlah karhutla pun mengalami peningkatan dibandingkan laporan BNPB sebelunya.
Sebelumnya dalam rilis BNPB, disebutkan bahwa bencana karhutla hanya terjadi 4 laporan selama periode 1 Januari – 9 Februari 2021.
Sementara, saat ini ada 31 laporan karhutla, artinya dalam rentan 13 hari (10 Februari – 22 Februari ) terjadi sebanyak 27 kebakaran hutan di Indonesia.
Discussion about this post