Seberapa efisien sih mesin diesel di zaman sekarang? Nah, bagi kamu yang ingin tahu, yuk mengenal efisiensi mesin diesel lebih dalam lagi. Mulai dari kelebihan, kekurangan, serta cara merawat mesin diesel yang baik.
Namun, sebelum sampai pada pembahasan itu, ada baiknya kita ulas dulu ya apa itu mesin diesel, termasuk sejarah singkat dari penemuannya hingga akhirnya digunakan sampai saat ini.
Sama seperti mesin kalor lainnya, mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam.
Lebih spesifik lagi, mesin diesel yaitu sebuah mesin pemicu yang bahan bakarnya dinyalakan oleh suhu tinggi gas hasil dari kompresi dan bukan oleh alat berenergi lain seperti busi.
Secara tradisional, masyarakat menganggap mesin diesel sebagai mesin yang berisik, bau, kurang bertenaga, dan jarang digunakan selain di truk, taksi, dan van.
Padahal sebenarnya di balik itu, ada poin efisiensi mesin diesel dibandingkan mesin bensin, salah satunya biaya pengoperasian yang lebih rendah.
Sejarah Singkat Penemuan Mesin Diesel

Dari definisi mesin diesel di atas, tentu perlulah bagi kita mengetahui sejarah mesin diesel dari awal.
Adapun orang yang pertama kali menemukan mesin diesel bernama Rudolf Christian Karl Diesel tahun 1892, seorang sarjana mesin dari Jerman.
Diesel yang lahir di Paris, Prancis, tahun 1858, mengadakan penelitian, bagaimana agar penggunaan bahan bakar pada suatu mesin menjadi lebih efisien
Ide penelitian itu berangkat dari pengetahuan awalnya bahwa mesin-mesin uap yang ada ketika itu, hanya memiliki tingkat efisiensi sebesar 10-15 persen.
Kemudian, Diesel merancang mesin dengan bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang kompresi. Bahan bakar tersebut akan terbakar akibat panas yang timbul akibat kompresi.
Rancangan itulah yang menjadi permulaan dari mesin diesel, seperti yang kita kenal sekarang. Penemuan Rudolf Diesel itu kemudian menerima hak paten pada 23 Februari 1893.
Bagi Diesel, ia menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara.
Dia pun mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (biodiesel).
Kemudian, itu diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin diesel pada kendaraan otomotif sering digunakan pada mobil-mobil yang mempunyai kapasitas mesin yang besar, dan juga tenaga yang besar.
Contohnya, truk, tronton, fuso, bus dan kendaraan besar lainnya.
Hal ini dikarenakan mesin diesel cocok untuk penggunaan jarak jauh, lebih tahan panas dibanding mesin bensin, dan tenaga yang besar (konstruksi mesin diesel rata-rata berkapasitas besar).
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel

Setelah tadi membahas singkat sejarah penemuan dari mesin diesel, kamu perlu tahu juga apa saja kelebihan dan kekurangan mesin diesel itu sendiri.
Kelebihan Mesin Diesel
Berikut poin-poin keuntungan menggunakan mesin diesel:
- Mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang lebih besar. Dengan demikian, penggunaan bahan bakarnya akan lebih ekonomis daripada mesin bensin.
- Diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan electric igniter, sehingga perawatannya jauh lebih mudah daripada mesin bensin.
- Torsi tinggi pada RPM (revolutions per minutes) rendah. Pada mesin diesel mampu memberikan torsi atau kekuatan menarik yang lebih besar pada RPM rendah.
- Karena kondisi torsi tinggi, membuat bahan bakar bisa lebih hemat. Sehingga, mobil diesel cocok dikendarai pada daerah yang jalannya tidak mulus.
Kekurangan Mesin Diesel
Di samping kelebihannya, mesin diesel juga punya kekurangan. Apa saja?
- Harganya cenderung mahal
Mesin diesel memiliki rasio kompresi cenderung lebih tinggi, sehingga mesinnya terbuat dari bahan lebih kuat. Inilah yang membuat mobil mesin diesel sering dibanderol dengan harga lebih mahal.
- Suara dan getaran yang dihasilkan mesin diesel cenderung kasar
Suara dan getaran sangat kasar dan mengganggu, bahkan bisa didengar dengan mudah tanpa bantuan alat apa pun. Suara pada mesin diesel yang cukup bising datang dari mesin itu sendiri.
- Lebih lambat daripada mesin bensin
Kekurangan mesin diesel berikutnya adalah daya pacunya. Ya, mesin ini terbilang lebih lambat bila dibandingkan dengan mesin bensin yang dapat memacu kecepatannya.
Mengapa demikian? Itu karena mesin diesel memiliki bobot lebih berat. Alhasil membuat mesin diesel pun berjalan lebih lambat.
Tips Perawatan Mesin Diesel yang Baik

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, mesin diesel dikenal bandel dan minim dari perawatan.
Meski demikian, bukan berarti pemilik kendaraan bermesin diesel bisa acuh dan tidak tahu cara merawat kendaraannya, ya.
Nah, artikel ini juga akan memberi sedikit tips cara merawat mesin diesel pada kendaraan yang penting diketahui.
-
Gunakan bahan bakar sesuai
Bahan bakar diesel dengan kandungan sulfur rendah dan kadar cetane tinggi membuat mesin dapat bekerja optimal dan minim gangguan.
Sementara, kandungan sulfur tinggi akan membuat sistem distribusi bahan bakar terganggu, performa mesin turun, dan mengurangi usia mesin.
Oleh karena itu, sesuaikan bahan bakar yang dipakai dengan rekomendasi di buku manual kendaraan, ya.
-
Cek kualitas filter bahan bakar
Kinerja filter bahan bakar diesel yang optimal memastikan kotoran tidak akan lolos masuk ke dalam sistem injeksi bahan bakar.
Ada lampu peringatan di panel instrumen mobil yang menyala bila kondisi filter diesel sudah kotor.
Untuk menghindari kondisi tersebut, segera bersihkan atau ganti dengan filter diesel yang baru.
-
Bersihkan filter udara dan pantau water sedimenter
Selanjutnya, tips perawatan mesin diesel harus memerhatikan komponen yang digunakan.
Komponen yang wajib diperiksa seperti filter udara yang menyaring udara masuk ke dalam ruang bakar.
Sebagai catatan, udara yang bersih bisa membuat performa mesin terjaga, penggunaan bahan bakar lebih efisien, serta mereduksi timbulnya kerak di komponen bergerak.
Tak hanya soal filter udara, komponen berikutnya yang perlu dicek berkala adalah water sedimenter.
Water sedimenter berfungsi untuk menangkap kandungan air pada saluran bahan bakar, supaya tidak ikut mengalir ke sistem bahan bakar, tidak mengganggu kinerja mesin dan menjaga dari risiko berkarat.
Maka dari itu, segera kuras water sedimenter ketika lampu indikator water sedimenter di panel instrumen menyala karena air sudah penuh.
-
Panaskan mesin sebentar dan tunggu sejenak saat mematikan mesin
Memanaskan mesin dapat dilakukan sekitar sekitar 2 menit untuk memastikan pelumas di dalamnya sudah bergerak merata guna melumasi seluruh komponen mesin.
Di samping itu, biarkan juga mesin tetap menyala selama 1 menit sebelum mematikan mesin. Sehingga, ada kesempatan untuk mendinginkan komponen mesin yang bekerja pada kondisi ekstrem, terutama turbo.
-
Wajib ganti oli mesin secara rutin
Cek takaran oli via dipstick untuk memastikannya tidak berkurang sebelum saatnya diganti. Gantilah oli mesin diesel secara rutin setiap 6 bulan sekali.
Dengan begitu, oli mesin selalu terjaga kondisinya dan dapat menjalankan tugas melindungi komponen mesin diesel dengan baik.
-
Rutin servis berkala
Jika merasa kesulitan untuk menjalankan langkah-langkah di atas, silahkan lakukan servis berkala di bengkel resmi sesuai dengan ketentuan pada buku manual kendaraan.
Tujuan servis tentunya untuk pemeriksaan. Komponen penting mesin diesel akan diperiksa kondisinya dan diganti ketika ada masalah atau memang sudah saatnya diganti.
Nah, demikianlah bahasan tentang efisiensi mesin diesel, mulai dari kelebihan dan kekurangan mesin diesel, serta cara merawat mesin diesel yang baik dan benar.
***
Tulisan di atas dirangkum dari hasil riset terbaru oleh mahasiswa Program Studi Kimia, Universitas Negeri Medan (Jihan Afstria, Nia Veronika, Nurul Hidayah, Rabiatul Adawiyah, Rezwan Mulya).
Discussion about this post