LIMAPAGI – FC Porto merupakan raksasa di Portugal. Di Eropa pun mereka memiliki sejarah, dua kali memenangi Liga Champions pada 1986-1987 dan 2003-2004.
Meski demikian, FC Porto tidaklah bersahabat dengan Tanah Italia. Dalam 17 lawatan ke Italia, Dragoes hanya mampu menang empat kali, tiga kali seri, dan sisanya kalah.
Kali terakhir Porto menang di Italia sudah 25 tahun berlalu. Saat itu mereka mengalahkan AC Milan pada fase grup Liga Champions 1996-1997.
Kala itu Sergio Conceicao masih bermain. Kini Conceicao masih di Porto, tetapi sudah beralih jabatan menjadi juru taktik.
Kini Porto mendapat tantangan cukup berat. Skuat asuhan Conceicao bakal menyambangi markas Juventus di Allianz Stadium pada 16 besar Liga Champions 20202-2021, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB.
Tentunya Pepe dan kawan-kawan berambisi mengulangi hasil manis tersebut. Apalagi mereka punya Conceicao yang memiliki pengalaman manis di Italia.
Menjelang lawatan ke markas Juventus, tidak ada salahnya mengenang sedikit partai Porto melawan AC Milan. Berikut ini adalah rangkuman kemenangan terakhir Azuis e Brancos di Italia.
AC Milan Vs FC Porto 1996-1997
Porto menyambangi Stadion San Siro sebagai non unggulan. Maklum, Milan merupakan juara bertahan Serie A dan dua musim sebelumnya memenangi Piala Champions.
Ditangani Oscar Tabarez, Milan menurunkan barisan pemain bintang mereka. Di belakang Sebastiano Rossi, Paolo Maldini, dan Christian Panucci menjadi andalan.
Sementara itu lini tengah mengandalkan Demetrio Albertini dan Marcel Desailly. Barisan depan Milan lebih mengerikan dengan kuartet Roberto Baggio, Zvonimir Boban, Marco Simone, dan George Weah.
Benar saja, Il Diavolo Rosso sudah unggul ketika laga baru berjalan 14 menit. Berawal dari umpan Baggio, Simone menceploskan bola dengan sepakan kaki kanannya.
Tertinggal satu gol membuat Porto bereaksi. Mengandalkan Conceicao dan Paulo Santos, tim tamu berkali-kali mengancam gawang kawalan Rossi. Namun skor 1-0 bertahan hingga jeda.
Tujuh menit setelah turun minum, Porto menyamakan kedudukan. Artur sukses memanfaatkan bola operan Fernando Mendes untuk mencatatkan nama di papan skor.
Milan tak butuh waktu lama untuk kembali unggul. Pada menit ke-69 George Weah mencetak gol setelah menerima umpan silang Simone.
Unggul, Tabarez mencoba bermain sedikit bertahan. Juru taktik asal Uruguay itu menambah kedalaman lini tengah dengan memainkan Stefano Eranio dan Edgar Davids.
Sayangnya hal tersebut justru menguntungkan Porto. Begitu Milan menambah lini tengah, Jardel justru menyamakan kedudukan lewat sundulannya ketika laga berjalan 75 menit.
Tujuh menit menjelang bubaran Jardel kembali membobol gawang Rossi. Skor 3-2 untuk kemenangan Porto pun bertahan hingga laga usai.
Pada musim 1996-1997, Milan tersingkir dari fase grup setelah hanya mengumpulkan tujuh poin. Sementara itu, Porto keluar sebagai juara grup dengan nilai 16.
Susunan Pemain Porto Vs Milan 1996-1997
Milan (4-4-2): Rossi; Reiziger, Panucci, Galli, Maldini; Baggio, Desailly, Albertini, Boban; Weah, Simone.
Pelatih: Oscar Tabarez
Porto (4-3-3): Wozniak; Costa, Lula, Aloisio, Mendes; Santos, Barroso, Zahovic; Artur, Conceicao, Edmilson.
Pelatih: Antonio Oliveira.***
Discussion about this post