LIMAPAGI – Kudeta militer Myanmar membuat duta besarnya yang ada di Inggris dipulangkan. Kyaw Zwar Minn menyatakan dirinya pro Suu Kyi.
Myanmar memanas setelah pasukan militer merebut kekusaan dalam kudeta pada 1 Februari 2021 lalu. Mereka menilai ada kecurangan pemilih dalam pemilihan yang diselenggarakan baru-baru ini.
Partai Suu Kyi, yaitu Liga Nasional untuk Demokrasi atau National League for Democracy (NLD) menang telak dalam pemilihan.
Meski demikian, pengamat internasional membantah pernyataan militer atas kecurangan dan tidak melihat adanya penyimpangan.
Selama kudeta militer Myanmar berlangsung sudah banyak tokoh pemerintah yang ditangkap. Salah satunya Suu Kyi ditahan di lokasi yang dirahasiakan.
Kembali pada kisah duta besar Myanmar di Inggris, Kyaw Zwar Minn, dia merupakan mantan kolonel militer. Pada Senin lalu dia mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pembebasan Suu Kyi dan menggulingkan presiden Win Myint.
Pernyataan Kyaw Zwar Minn ini dipuji oleh Menteri luar negeri Inggris Dominic Raab. Dia memuji keberanian dan patriotisme Minn.
Minn mengatakan dia memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan itu setelah melihat meningkatnya korban dalam demonstrasi. Dia ingin semua kekacauan dihentikan.
“Saya tidak ingin melihat warga Myanmar sekarat. Saya meminta semua (pengunjuk rasa dan militer) untuk menghentikannya” kata Minn, seperti yang dilansir dari BBC, Rabu,10 Maret 2021.
Dia juga menilai Myanmar sudah sangat terpecah dan berisiko kemungkinan perang saudara. Minn ingin perdamaian.
Minn merasa pernyataannya itu bukan tanda pengkhianatan negara, tapi mendengar seruan Minn tersebut, pemerintah Myanmar pun memanggilnya kembali. Rencana Minn saat ini tidak diketahui.
Pekan lalu, kedutaan Myanmar di Washington juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kematian warga sipil yang memprotes kudeta. Selain itu, kedutaan juga meminta pihak berwenang untuk menahan tindakan sepenuhnya.***
Discussion about this post