LIMAPAGI – Sewaktu Jurgen Klinsmann mendapat kepercayaan menangani timnas Jerman pasca kegagalan di Piala Eropa 2004, dia mengajak Joachim Low. Sejatinya, banyak pertanyaan mengenai ajakan Klinsmann terhadap Klopp.
Maklum, Klinsmann merupakan eks kapten timnas Jerman dan pernah bermain untuk klub besar macam Bayern Munchen dan Inter Milan. Sementara Low? Prestasi tertingginya hanya empat kali membela timnas Jerman Barat U-21.
Menilik rekam jejak kepelatihan pun Low tidak terlalu mentereng. Praktis tinta emas yang dia catat hanya ketika menggamit DFB Pokal saat menangani VfB Stuttgatt.
Dia memang pernah melatih Fenerbache dan Austria Wien meski tidak menghasilkan apa pun. Tetapi selain itu Low hanya menangani klub-klub medioker.
Masa depan Nationalelf pun berada dalam tanda tanya. Maklum, Klinsmann sendiri tidak memiliki pengalaman sebagai pelatih ketika ditunjuk.
Alasan Klinsmann menunjuk Low sederhana. Keduanya pernah berada di sekolah pelatihan yang sama dan memiliki filosofi identik, sepak bola menyerang.
Terbukti, duet Klinsmann dengan Low sukses membuat timnas Jerman bermain lebih agresif. Pada Piala Konfederasi 2005, Der Panzer mencetak 15 gol dari lima pertandingan.
Menjadi Pelatih Timnas Jerman

Titik balik karier Low berlangsung setelah Piala Dunia 2006. Ketika itu Klinsmann memilih untuk tidak melanjutkan masa bakti dan DFB menunjuk Low sebagai suksesor.
Low langsung mengajak Hansi Flick untuk menjadi asistennya ketika itu. Sayangnya pria yang kini berusia 61 tahun itu tidak langsung mempersembahkan gelar.
Di Piala Eropa 2008, timnas Jerman takluk dari Spanyol di final. Dua tahun berselang, Spanyol lagi-lagi menjadi momok dan menyingkirkan mereka di semifinal Piala Dunia 2010.
Pada Piala Eropa 2012, giliran Italia yang menyingkirkan Jerman. Pasukan Low tumbang 1-2 dari Gli Azzurri di semifinal.
Hebatnya, DFB tetap memberi kepercayaan kepada Low untuk menangani timnas Jerman. Kepercayaan yang dia bayar lunas dua tahun berselang.
Di semifinal, Brasil digilas habis oleh Miroslav Klose dan kawan-kawan. Timnas Jerman menang 7-1 dan menghadapi Argentina di final.
La Albiceleste dengan Lionel Messi-nya menjadi unggulan. Namun, Low memimpin timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 setelah menang 1-0 lewat perpanjangan waktu.
Dalam dua turnamen akbar selanjutnya, Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018, Jerman memang tidak terlalu bersinar. Namun, Low tetap mendapat kepercayaan.
Sayangnya kebersamaan Joachim Low dengan timnas Jerman berakhir pada 2021. Secara mengejutkan, Low mengundurkan diri dari jabatannya setelah Piala Eropa.
Padahal kontraknya masih berlangsung hingga Piala Dunia 2022. DFB sendiri menerima pengunduran diri Low dengan lapang dada.
Sumbangasih Low untuk sepak bola Jerman tentu tidak bisa dianggap remeh. Berkatnya, talenta Bavaria mendapat kesempatan untuk berkembang di level timnas.
Hingga saat ini siapa pengganti Low masih menjadi misteri. Namun, hingga pertandingan terakhir timnas Jerman di Piala Eropa nanti, biarkan Low menikmati saat terakhir bersama Die Mannschaft.
Profil Joachim Low di timnas Jerman
Statistik
- Memimpin: 189 pertandingan
- Menang: 120 kali
- Imbang: 38 kali
- Kalah: 31 kali
- Mencetak 448 gol dan kebobolan 189 gol
- Persentase kemenangan 63,49 persen
Prestasi
- Juara Piala Dunia 2014, peringkat tiga 2010
- Juara Piala Konfederasi 2017
- Runner Up Piala Eropa 2008
- Pelatih Terbaik FIFA 2014
- Pelatih Terbaik Sepanjang Dekade 2010 versi IFFHS
Discussion about this post