LIMAPAGI – Selain menjual produk, merek otomotif Suzuki juga sudah memiliki pabrik di Indonesia. Dua pabrik Suzuki diketahui ada di Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat
Fasilitas tersebut memproduksi beberapa model mobil, antara lain Ertiga dan XL7. Kedua produk tersebut menjadi andalan Suzuki di pasar otomotif nasional.
Tak heran jika pabrikan mobil Jepang itu cukup percaya diri untuk melakukan pengembangan teknologi untuk Ertiga dan XL7. Apalagi keduanya merupakan produk kendaraan global, dan diekspor ke banyak negara.
Ya, Suzuki Motor Corporation diketahui berkomitmen untuk menambah investasi di Tanah Air dengan jumlah Rp1,2 triliun hingga 2024. Rencana itu disampaikan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, ketika melakukan kunjungan kerja ke Jepang.
Menperin menyebut, penambahan modal itu akan dipakai sebagian oleh Suzuki untuk pengembangan mobil Ertiga dan XL7. Keduanya akan dijejali teknologi mild hybrid.
“Suzuki berkeinginan, pabrik di Indonesia melalui tambahan investasi tersebut nantinya menjadi basis ekspor Ertiga dan XL7 hybrid ke pasar Asia dan Amerika Latin,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Limapagi.com, Jumat, 12 Maret 2021.
Menurut Agus, mobil hybrid Suzuki menggunakan komponen integrated starter generator (ISG). Sehingga, bisa membuat kendaraan lebih hemat 15 sampai 20 persen untuk pemakaian bahan bakarnya.
Selain itu, mobil mild hybrid Suzuki juga menggunakan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Ini merupakan perangkat motor listrik, untuk membantu kerja mesin konvensionalnya.
Sistem kerjanya, ISG sebagai pengganti alternator konvensional yang berfungsi seperti motor listrik. Dan, nantinya mendukung kerja mesin guna meningkatkan efisiensi bahan bakar yang dipakai.
Sebelumnya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sempat menjual Ertiga bermesin diesel dengan konsep mild hybrid. Mobil itu mulai dipasarkan untuk keluarga Indonesia pada tahun 2017.
Namun, Suzuki Ertiga Mild Hybrid tak berumur panjang. Sebab pabrikan berlogo ‘S’ itu memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan itu pada April 2018.
Discussion about this post