LIMAPAGI – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, penyintas virus corona besar kemungkinan merasakan long Covid.
Long Covid diketahui efek berkepanjangan setelah dinyatakan sembuh dari virus corona. Namun, masalah kesehatan tersebut tergantung daya tahan tubuh dan tingkat keparahan seseorang saat terinfeksi virus corona.
“Siapa pun yang pernah terinfeksi Covid-19 berpotensi mengalami long Covid,” kata Wiku dalam konferensi pers daring, Jumat 12 Maret 2021.
Pada pasien yang menderita long Covid biasanya mengalami masalah gastrointestinal atau gangguan kesehatan pada pencernaan.
Namun, Wiku memastikan long Covid dapat sembuh meski memerlukan waktu yang lebih lama. “Pada prinsipnya mereka yang mengalami long Covid dapat sembuh namun waktu kesembuhannya berbeda untuk setiap orang,” ujar dia.
Saat ini para peneliti di dunia terus mempelajari long Covid. Di Tiongkok, penelitian terbaru mengungkapkan sekitar 43 persen penyintas Covid-19 mengalami masalah pencernaan atau gastrointestinal setelah pulang dari perawatan di rumah sakit.
The Sun dalam laporannya menyebutkan, para penyintas corona itu mengeluhkan gastrointestinal selama 90 hari.
Penelitian tersebut berdasarkan data yang diambil dalam kurun waktu 16 Januari hingga 7 Maret 2020. Data itu berisi informasi kesehtan 117 penyintas Covid-19 di 12 rumah sakit di Provinsi Hubei dan Guangdong, Tiongkok. **
Discussion about this post