LIMAPAGI – Kecelakaan pesawat terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021. Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 jatuh di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Proses pencarian pesawat dan korban terus dilakukan tim gabungan hingga saat ini.
Tim Disaster Victim Indetification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri telah menerima 16 kantong jenazah. Selain itu, ada juga tiga properti yang diduga berhubungan dengan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi mengatakan, pihaknya belum melihat isi kantong yang diterima. Pasalnya, kantong-kantong tersebut baru tiba di RS Polri.
“Kami belum sempat melihat. Baru datang, kami belum buka,” ujar Fauzi, seperti dilansir Limapagi dari Antara.
Masih dilansir dari Antara, Tim DVI sudah mengumpulkan 40 sampe DNA. DNA itu diambil dari keluarga korban yang ada di Jakarta, Pontianak, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, 360 personel gabungan akan terlibat dalam proses identifikasi.
“Ada kedokteran Polri, kedokteran TNI, dan juga dari Ikatan Dokter Ahli Forensik. Kami ikutkan dalam tim untuk melakukan identifikasi tersebut,” tutur Rusdi.
Basarnas Kerahkan 53 Kapal
Sementara itu, Basarnas telah mengerahkan 53 kapal untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan tujuan Jakarta-Pontianak tersebut. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya, yaitu 30 kapal.
Penambahan jumlah kapal ini untuk mengantisipasi perluasan jangkauan pencarian puing pesawat dan para korban.
“Hari ini sekitar 53 kapal yang akan terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan,” ujar Koordinator Misi SAR, Brigjen TNI (Mar) Rasman.
Selain kapal laut, ada juga 13 unit kapal udara yang dikerahkan untuk pencarian bangkai pesawt. Kapal-kapal tersebut berasal dari kementerian dan lembaga.***
Discussion about this post