Selama beberapa dekade terakhir, Jepang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap budaya di berbagai negara. Budaya mereka sedikit banyak telah kita ketahui baik dari teknologi, animasi dan komiknya. Jepang juga telah memperluas pengetahuan kuliner kita dengan memperkenalkan makanan tradisional mereka yang lezat dan unik.
Namun bagi Anda pecinta makanan Jepang sebaiknya perlu mewaspadai beberapa saus dan bumbu tradisional Jepang yang biasa digunakan.
Pasalnya, beberapa di antaranya mungkin mengandung alkohol yang tidak dapat dikonsumsi semua orang, seperti umat Muslim.
Untuk itu berikut ini sejumlah bumbu masakan Jepang yang paling umum ditemukan yang beberapa di antaranya mungkin mengandung alkohol:
1. Mirin (Anggur Beras Manis)

Mirin adalah salah satu bumbu dasar Jepang. Sayangnya ini adalah makanan fermentasi yang terbuat dari alkohol, sehingga bagi Anda umat Muslim tentu tidak bisa menggunakannya sama sekali.
Mirin seringkali digunakan sebagai penambah rasa umami dalam masakan. Kandungan alkohol di dalamnya sekitar 14% dan ia juga mengandung banyak gula.
Makanan pokok di banyak dapur Jepang ini sangat cocok dipadukan dengan kecap.
Hidangan yang paling sering menggunakan mirin adalah saus teriyaki, daging panggang, salad Jepang dan juga sushi.
Karena mirin adalah elemen kunci yang penting dalam masakan Jepang, maka beberapa produsen telah membuat alternatif bumbu mirin yang bersertifikat halal tanpa kandungan alkohol.
2. Miso (Pasta Kedelai)

Miso juga menjadi bumbu tradisional Jepang yang terbuat dari kacang kedelai, garam dan koji.
Koji adalah sejenis beras yang difermentasi, tetapi terkadang juga dibuat dari barley, kacang-kacangan atau gandum.
Sama seperti mirin, sebagian besar miso yang ditemukan di Jepang mengandung alkohol. Alkohol inilah yang membantu mengawetkan pasta selama pengangkutan dan penyimpanan.
Sebab itu penting untuk Anda yang tidak dapat mengonsumsi alkohol untuk memeriksa label halal pasta miso sebelum membelinya.
3. Sake (Anggur Beras)

Sake menjadi penambah cita rasa penting dalam masakan Jepang. Ia membantu menambah kekayaan makanan, membuat rasa makanan meresap lebih dalam, dan menghilangkan bau tak sedap dari bahan lainnya.
Sake dibuat melalui proses fermentasi dimana pati beras diubah menjadi gula yang difermentasi menjadi alkohol oleh ragi.
Jika Anda tidak dapat mengonsumsi alkohol, Anda dapat mengganti sake dengan air atau kaldu, jika ada resep yang meminta sake untuk pembuatan saus.
4. Shoyu (Kecap Asin)

Bumbu masakan Jepang yang mengandung alkohol lainnya adalah shoyu atau kecap asin yang hampir dapat ditemui di semua restoran di Jepang.
Meski tidak semua namun sebagian besar shoyu di Jepang menggunakan gandum sebagai bahan utamanya, yang cenderung memberi rasa sedikit manis.
Bumbu ini juga cenderung memiliki rasa beralkohol yang terkadang sengaja ditambahkan sebagai pengawet alami. Untungnya tidak semua shoyu yang dijual dipasaran mengandung alkohol, sejumlah produsen seperti Kikkoman telah memproduksi shoyu atau kecap asin Jepang dengan label halal.
5. Dashi (Kaldu)

Dashi atau kaldu Jepang yang mengandung banyak bahan rasa adalah dasar makanan Jepang.
Orang Jepang menggunakannya dalam banyak hidangan seperti sup miso, makanan yang direbus dan dibumbui, sup, nasi yang dimasak dan hidangan lainnya. Dashi umum dikombinasikan bersama dengan miso dan kecap hingga menciptakan saus soba dan tempura yang populer.
Kaldu dashi yang sering digunakan biasanya terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan ikan seperti jamur shiitake, sarden kecil kering, dan bahan lainnya.
Namun jika Anda ragu menggunakan bubuk Dashi yang dijual di pasaran, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah, atau mencari produk dashi dengan label halal.
Itu dia beberapa bumbu masakan Jepang yang paling umum digunakan yang mungkin mengandung alkohol.
Jika Anda yang tidak dapat mengonsumsi alkohol namun cukup sering makan direstoran Jepang, ada baiknya menanyakan apakah bumbu dan saus yang digunakan halal dan tidak mengandung alkohol.
Untuk menjamin makanan Jepang yang Anda santap, Anda juga dapat membuat bumbu alternatif pengganti sendiri atau mencari produk halal yang telah banyak dijual dipasaran.
Discussion about this post