LIMAPAGI – Pilihan mata uang kripto (cryptocurrency) kian beragam. Salah satunya Ethereum, yang kini nilainya terus mengalami peningkatan.
Informasi yang dilansir Limapagi.com dari TheStreet, Kamis, 8 April 2021 pada tahun 2020 sekitar Rp3,3 triliun Ethereum diperdagangkan setiap hari di bursa spot. Di awal tahun ini, penjualan aset kripto ini melonjak hingga Rp39,1 triliun.
Kini, terungkap rahasia melonjaknya minat untuk berinvestasi aset virtual tersebut. Salah satunya berasal dari kecepatan transaksi Keuangan Terdesentralisasi (Defi) dalam dunia aset kripto.
Ini merupakan sebuah konsep khusus pada blockchain yang menekankan kepraktisan serta kecepatan. Sistem ini menjadi kelebihan dibandingkan cara keuangan konvesional yang memposisikan diri sebagai perantara.
Ada dua alasan utama terkait meningkatnya minat terhadap Ethereum. Pertama, karena kehadiran teknologi blockhain yang sudah dilirik oleh banyak perusahaan-perusahaan secara global. Kedua, pasar mata uang kripto mulai diakui oleh banyak negara. dan beberapa memiliki regulasi yang mengaturnya.
Menurut laporan dari Deloitte, 40 persen persuhaan yang disurvei berencana menghabiskan modal setidaknya Rp27,5 miliar untuk melangsungkan proyek blockchain pada tahun 2020. Lalu, 86 persen perusahaan AS yang disurvei dikatakan membangun atau dalam proses membuat tim khusus menangani blockchain.
Lantaran diakui banyak negara, banyak pemerintahan sudah memiliki regulasi untuk mengaturnya. Hal ini tentunya menimbulkan efek domino, karena semakin banyak negara menyematkan kripto dalam agendanya. Mereka membutuhkan tempat terpercaya untuk mengelola risiko dengan transparansi harga dan likuiditas.
Discussion about this post