LIMAPAGI – Selama hampir setahun ini, semua aktivitas di lakukan dari rumah, termasuk belajar dari rumah. Meski beberapa sekolah sudah mulai melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka, tapi aktivitas anak masih dibatasi.
Anak masih dilarang untuk bermain di luar dan diharuskan melakukan aktivitasnya dari dalam rumah. Hal ini, tak sedikit membuat anak stres hingga mengalami depresi.
Untuk mencegah hal tersebut, peran orang tua sangat penting di masa pandemi. Tak hanya peran seorang ibu, ayah pun juga dituntut selalu hadir dan terlibat dalam pola asuh anak.
Keterlibatan sang ayah merupakan bagian penting dalam mendukung tumbuh kembang si buah hati. Bahkan menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi. dalam webinar “Peran Ayah di Parenting Era Baru”, mengatakan bahwa ayah merupakan pusat kebahagiaan di dalam keluarga.
Pasalnya, ayah dapat menjamin rasa bahagia. Selain pendukung secara ekonomi keluarga, ayah juga merupakan seorang teman, guru, role model, hingga pelindung bagi anak-anaknya.
Dalam kesempatan webinar tersebut, Irma Gustiana mengatakan bahwa ayah yang terlibat langsung dalam menjaga anak di era pandemi ini, dapat memberikan dampak positif dalam tiga aspek sekaligus yakni aspek kognitif, aspek sosial emosional, dan aspek fisik.
1. Aspek kognitif
“Dalam aspek kognitif, memberikan dampak positif berupa anak jadi lebih cerdas, anak lebih terampil, prestasi di sekolah lebih baik, anak juga tersangsang untuk berpikir,” ucap Irma. “Perilaku buruk anak juga berkurang dan anak menjadi lebih aktif,” tambahnya.
2. Aspek sosial emosional
Emosi seorang anak itu masih labil. Dengan keterlibatan langsung dari ayah, itu dapat membuat anak merasa aman, tidak mudah stres, jadi mudah beradaptasi, mudah bergaul bersama teman-temannya. Lalu, anak juga terhindari dari konflik, memiliki empati, dan sehat secara mental.
3. Aspek fisik
Ini adalah aspek terakhir yang memberikan dampak positif kepada anak. Dari aspek fisik, anak menjadi lebih kuat, koordinasi motorik lebih baik, dan risiko kecelakaan rendah. Ini bisa terwujud bila ayah berperan langsung merawat anak selama pandemi.
Dalam webinar tersebut, Irma juga menyoroti fenomena “Ayah ada tapi tiada” selama era pandemi. Ayah yang sibuk bekerja dari rumah hingga terkesan tak bisa diganggu oleh anak dapat memberikan dampak negatif ke diri seorang anak.
“Di masa pandemi, Ayah menjadi katalisator mencegah anak mengalami dampak negatif seperti jenuh, bosan, stres, depresi, dan gangguan kesehatan fisik serta mental lainnya,” tutup Irma.
Discussion about this post