LIMAPAGI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan potensi anjing pelacak atau SAR dog dan K9 dalam penanganan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jumlah korban hilang dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor di NTT tercatat 45 orang hingga Kamis, 8 April 2021 pukul 20.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan SAR dog di Lembata, Flores Timur dan Alor.
“Jakarta Rescue mengirimkan tujuh SAR dog, sedangkan Polri mengirimkan enam anjing K9,”jelas Raditya dalam keterangan tertulis, Jumat 9 April 2021.
Raditya menjelaskan, ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Jawa Tengah.
Dukungan 1 SAR dog berada di Adonara, sedangkan 4 SAR dog di Lembata. Jakarta Rescue menyiagakan 2 lainnya di Kupang.
“Rencananya 1 SAR dog akan digerakkan ke Kabupaten Kupang esok hari, 9 April 2021,” tambahnya.
Sedangkan anjing jenis K9 dari Polri, lanjut Raditya, terdiri Belgian Malinois 3 ekor, German Shepherd 2 dan Pointer 1.
Keenam anjing membantu pencarian korban hilang di Adonara sejumlah 3 ekor dan Lembata 3 ekor.
Mabes Polri juga akan menambah 10 anjing lagi untuk membantu pencarian pada 9 April 2021.
Dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana siklon tropis Seroja, Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan untuk memaksimalkan SAR dog di ketiga wilayah. Terkait dengan penambahan SAR dog, Doni mengarahkan kekuatan tersebut di wilayah Alor.
Doni menyampaikan bahwa dukungan SAR dog sangat membantu petugas dalam pencarian korban maupun dalam mengarahkan alat berat di lokasi.
“SAR dog efektif untuk menyasar jenazah yang tertimbun,” ujar Doni pada Kamis, 6 April 2021 dalam konferensi pers.
Pencarian dan evakuasi di lapangan dilakukan dari berbagai unsur seperti Basarnas, TNI, Polri, SAR gabungan, sukarelawan dan warga setempat.
Medan berat dan kondisi lapangan dan kurangnya alat berat menghambat operasi di lapangan.
Masing-masing posko terus melakukan upaya penanganan darurat seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang terisolisasi.
Hingga Kamis, 8 April 2021 pukul 20.00 WIB, BNPB mencatat Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 163 orang.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai tgl 6 April sampai 5 Mei 2021.
Status keadaan tanggap darurat bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.
Penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis seroja di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021.
Discussion about this post