LIMAPAGI– Pandemi Covid-19 hadir setahun lebih di Indonesia. Anak sekolah harus menelan pil pahit, karena tidak ada sekolah tatap muka dan hanya dilakukan secara daring.
Kebanyakan dari mereka merasa bosan karena kehilangan waktu bermain bersama teman. Namun, menjelang pertengahan tahun ada kabar baik yang datang yaitu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan segera dilaksanakan.
Psikolog anak dan keluarga, Jovita Ferliana mengatakan PTM menjadi hal yang ditunggu bagi banyak siswa.
“Kalau dari pengalaman saya banyak anak yang senang berjumpa lagi dengan teman, perasaannya senang udah nggak sabar lagi,” katanya, eksklusif saat dihubungi Limapagi, Jumat, 9 April 2021.
Tetapi, ada beberapa anak yang merasakan cemas atau takut ketika kembali belajar ke sekolah. Menurutnya kecemasan ini sangat wajar terjadi pada siswa. Terlebih, ada siswa yang memang baru masuk ke sekolah baru.
“Dalam hal ini orang tua harus mengetahui perasaan anak. Tanyakan kepada anak dan komunikasi menjadi peran penting agar anak tidak cemas saat kembali masuk ke sekolah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jovita mengatakan perasaan cemas bisa disebabkan beberapa hal. Misalnya tidak menyukai pelajaran atau bertemu dengan teman baru di sekolah.
“Mulai sekarang orang tua bisa mempersiapkan semua hal yang membuat anak cemas. Seperti contoh bisa mengajarkan pelajaran yang tidak disukai anak, atau bersosialisasi dengan teman baru melalui grup whatsapp atau kopi darat dengan syarat terapkan protokol kesehatan,” paparnya.
Dengan begitu, anak lebih mudah bersosialisasi dan tambah semangat ketika kembali masuk sekolah. Peran orang tua sangat penting agar anak kembali giat untuk melakukan sekolah tatap muka dan tak menit perasaan cemas.
Discussion about this post